Rekor yang Mengukir Sejarah di European League
Dua pemain Ligue 1, Olivier Giroud dan Dante, berhasil mencatatkan namanya dalam sejarah European League musim ini. Keduanya tidak hanya tampil, tetapi juga menorehkan rekor yang membuat para penggemar sepak bola mengingat kembali nama mereka. Mereka membuktikan bahwa usia bukanlah penghalang untuk terus berkontribusi dalam kompetisi level Eropa.
Dante, bek OGC Nice yang sudah berusia 41 tahun, menjadi pemain tertua ketiga yang tampil di European League. Ia turun sebagai starter saat OGC Nice melawan AS Roma pada usianya yang mencapai 41 tahun 341 hari. Meskipun penampilannya tidak cukup untuk menghindarkan timnya dari kekalahan, capaian Dante patut diapresiasi.
Pertandingan tersebut berakhir dengan skor 1-2 untuk AS Roma. Gol OGC Nice dicetak oleh T. Moffi di menit ke-77 melalui penalti, sedangkan gol AS Roma datang dari E. Ndicka di menit ke-52 dan G. Mancini di menit ke-55. Meski kalah, Dante tetap menjadi andalan utama di lini belakang Nice. Sejak bergabung pada musim 2016/2017, ia telah tampil sebanyak 261 kali dengan mencetak 7 gol. Di musim 2021/2022, ia berperan penting dalam membawa Nice hingga final Coupe de France.
Rekor Dante menunjukkan ketangguhan dan konsistensinya. Di usia yang biasanya sudah pensiun, ia masih mampu menjaga performa di level kompetisi Eropa. Bagi fans, Dante menjadi simbol pengalaman dan ketenangan di skuad Nice.
Di pertandingan yang sama, Oliver Giroud juga mencuri perhatian. Striker asal Prancis ini mencatatkan sejarah sebagai pemain pengganti tertua yang berhasil mencetak gol di European League. Giroud mencatatkan rekor ini pada usia 38 tahun 360 hari saat membela OSC Lille dalam laga melawan SK Brann dari Norwegia.
Giroud masuk dari bangku cadangan dan langsung memberi dampak besar. Golnya membantu Lille menang tipis 2-1 di hadapan pendukung sendiri. Momen ini menunjukkan bahwa naluri tajamnya sebagai predator kotak penalti masih ada, meski usianya hampir menginjak 39 tahun.
Musim ini menjadi awal baru bagi Giroud di Ligue 1. Setelah sempat bermain di Major League Soccer bersama Los Angeles FC, ia memutuskan pulang ke Prancis dengan bergabung ke Lille. Adaptasinya terbilang cepat, karena dalam empat laga Ligue 1, Giroud telah mencetak 2 gol. Rekor di kompetisi Eropa menambah kesan bahwa dirinya masih menjadi sosok berbahaya bagi lawan.
Kisah Dante dan Giroud di pekan ini memberi warna tersendiri bagi Ligue 1 di kancah Eropa. Di tengah dominasi pemain muda, keduanya membuktikan bahwa pengalaman dan kualitas bisa tetap berbicara. Bagi para fans, momen ini terasa istimewa, karena dua nama yang pernah bersinar di level tertinggi masih bisa mencatatkan sejarah meski usia tak lagi muda.
Tidak hanya itu, rekor ini juga mempertegas bahwa Ligue 1 tetap memiliki daya tarik besar, baik bagi pemain berpengalaman maupun talenta muda yang ingin berkembang. Giroud dan Dante, dengan pencapaian bersejarahnya, kini menjadi bukti bahwa sepak bola bukan hanya soal usia, tetapi juga dedikasi dan kecintaan pada permainan.