Pendekatan Keras Briatore Membuat Franco Colapinto Lebih Kuat
Franco Colapinto, pembalap asal Argentina, mengungkapkan bahwa pendekatan keras yang diterapkan oleh Flavio Briatore, pimpinan Alpine F1, justru membuatnya semakin kuat. Ia menjelaskan bahwa meski tidak mudah untuk menyesuaikan diri dengan tekanan dan standar tinggi yang diberikan oleh Briatore, ia merasa hal tersebut menjadi pelajaran berharga dalam perjalanan kariernya di Formula 1.
Colapinto direkrut oleh Alpine pada musim dingin lalu sebagai pembalap cadangan setelah Jack Doohan gagal memberikan hasil yang memuaskan. Tantangannya sangat berat karena ia harus segera menunjukkan kemampuannya di tengah kompetisi yang ketat. Meski demikian, ia tetap berjuang untuk masa depannya di ajang balap paling bergengsi di dunia.
Pada beberapa kesempatan, Briatore secara terbuka menyampaikan penilaian terhadap performa Colapinto yang dinilai kurang memadai. Hal ini sempat membuat banyak orang berspekulasi apakah keputusan untuk mempromosikan Colapinto terlalu cepat. Namun, Colapinto sendiri tidak merasa terganggu dengan sikap tegas Briatore. Justru, ia melihat bahwa pengalaman ini membantunya meningkatkan mental dan kemampuan beradaptasi di lingkungan kerja yang sangat kompetitif.
“Saya memiliki hubungan yang sangat baik dengan Flavio,” ujar Colapinto dalam wawancara dengan program Beyond the Grid, yang direkam menjelang Grand Prix Azerbaijan. “Dia keras dengan semua orang, dan cara dia memotivasi tim sering kali terasa sulit. Tapi, saya percaya bahwa dia adalah sosok yang sangat penting bagi Alpine.”
Briatore, menurut Colapinto, memiliki visi jangka panjang untuk membawa Alpine kembali ke puncak. Dengan pengalaman dan kepemimpinan yang dimilikinya, Colapinto merasa belajar banyak dari mantan bos Renault itu. Bahkan, ia menyebut bahwa pendekatan Briatore justru membuatnya lebih tangguh secara mental.
Meski begitu, Colapinto masih kesulitan menunjukkan performa terbaiknya sepanjang musim ini. Mobil yang ia kendarai dinilai tidak cukup kompetitif, sehingga hanya Pierre Gasly yang berhasil mengumpulkan 20 poin sejauh ini. Hal ini membuat Alpine tetap berada di posisi bawah klasemen sementara. Namun, Colapinto tetap optimis bahwa tim tidak akan menyerah.
Ia juga menjelaskan bahwa Alpine masih memiliki opsi lain, seperti Paul Aron, yang bisa digunakan sebagai pembalap cadangan. Namun, Colapinto mampu menunjukkan konsistensi yang baik dalam beberapa balapan terakhir. Ia bahkan berhasil meloloskan diri ke Q2 di Hungaria, serta melewati Gasly dalam tiga dari empat balapan terakhir.
Menyangkut peluangnya untuk mendapatkan kursi permanen di musim 2026, Colapinto mengatakan bahwa ia tidak terlalu fokus pada target jangka panjang. Menurutnya, yang terpenting saat ini adalah terus membangun kualitas diri dan meningkatkan performa di setiap balapan. Ia juga menyadari bahwa mobil Alpine belum mencapai standar yang diharapkan, namun ia yakin bahwa suatu saat nanti, waktu akan tiba untuk menunjukkan kemampuannya.
Dalam wawancaranya, Colapinto menegaskan bahwa fokus utamanya adalah menjalani setiap balapan dengan sepenuh hati. Ia ingin siap menghadapi tantangan baru dan menunjukkan bahwa ia layak untuk menjadi bagian dari tim F1 yang lebih besar.