Flores Timur: 55 SD Terisolasi Sinyal, Ini Datanya!

Slidik .com
Pasang

Realitas Pahit Pendidikan di Flores Timur: Puluhan Sekolah Dasar Terjebak di Zona Blankspot

Di era digital yang serba cepat ini, konektivitas internet telah menjelma menjadi urat nadi bagi kemajuan pendidikan. Namun, ironi mencolok menghantui Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur. Di tengah gembar-gembor transformasi digital, puluhan Sekolah Dasar (SD) justru masih terperangkap dalam zona blankspot, wilayah yang minim bahkan tanpa akses internet. Kondisi ini menjadi penghalang besar bagi upaya peningkatan kualitas pendidikan, terutama dalam penerapan sistem pembelajaran digital dan pengelolaan administrasi sekolah modern.

Dari total 280 SD yang tersebar di seluruh pelosok Flores Timur, terungkap bahwa 55 sekolah masih berjuang di tengah keterbatasan akses internet. Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Flores Timur, Felix Suban Hoda, mengakui bahwa permasalahan ini masih menjadi perhatian serius dan tersebar di berbagai kecamatan.

“Dari 280 sekolah dasar, 55 masih terkategori blankspot, sementara 225 sekolah lainnya sudah terlayani dengan baik akses internetnya,” ungkap Felix, menggambarkan kesenjangan digital yang nyata di wilayahnya.

Sebaran Wilayah Blankspot yang Mengkhawatirkan

Peta sebaran sekolah yang belum terjangkau jaringan internet ini menunjukkan kondisi yang memprihatinkan. Beberapa contohnya meliputi:

  • Kecamatan Solor Barat: Enam sekolah terdampak, yaitu SD Katolik Rianglaka, SD Katolik Lewolein, SD Negeri Lamaole, SD Katolik Kalelu, SD Katolik Lamawohong, dan SD Inpres Tanahedang.

  • Kecamatan Solor Timur: SD Inpres Watanhura dan SD Inpres Liwo masih berjuang tanpa koneksi internet.

  • Kecamatan Ile Mandiri: SD Negeri Waimana dan SD Inpres Lewoneda juga mengalami nasib serupa.

  • Kecamatan Tanjung Bunga: Menjadi salah satu wilayah dengan daftar sekolah blankspot terpanjang, termasuk SD Katolik Kotenwalang, SD Katolik Kolidatang, SD Katolik Tanahbelen, SD Inpres Latonliwo, SD Inpres Bou, SD Inpres Muleng, SD Inpres Tone, dan SD Katolik Nubuntawa.

  • Kecamatan Lewolema: SD Negeri Welo masih terisolasi dari dunia digital.

  • Kecamatan Demonpagong: SD Katolik Bama dan SD Katolik Blepanawa juga menghadapi kendala yang sama.

  • Kecamatan Titehena: Menjadi salah satu wilayah dengan konsentrasi sekolah blankspot cukup tinggi, meliputi SD Katolik Tuakepa, SD Katolik Tenawahang, SD Katolik Konga, SD Inpres Duli, SD Inpres Menanga, dan SD Inpres Waidang.

  • Kecamatan Ile Bura: Tiga sekolah tanpa akses internet, yakni SD Katolik Nurabelen, SD Katolik Lewotobi, dan SD Inpres Nobo.

  • Kecamatan Wulanggitang: Terdampak dengan SD Inpres Klatanlo, SD Inpres Jongwolor, SD Inpres Wolorona, SD Inpres Duang, SD Inpres Nileknohing, dan SD Negeri Bawalatang.

  • Kecamatan Wotan Ulumado: Memiliki tiga sekolah blankspot, yaitu SD Katolik Woyongona, SD Negeri Demondei, dan SD Katolik Lewokemie Bawah.

  • Adonara Barat: SD Katolik Tonuwotan belum mendapatkan akses internet.

  • Adonara Tengah: SD Katolik Niwak, SD Inpres Epubele, dan SD Negeri Polugedang menghadapi hal serupa.

  • Adonara Timur: SD Katolik Ongabelen, SD Katolik Beloto, SD Inpres Lamatwelu, SD Inpres Watowaeng, dan SD Inpres Tapobali masih berjuang dengan keterbatasan.

  • Witihama: Meliputi SD Katolik Watololong, SD Inpres Mekko, SD Inpres Oringbele Gunung, dan SD Inpres Waiwuring.

  • Ile Boleng: SD Inpres Lembayung dan SD Inpres Lamawolo Atas belum tersentuh jaringan internet.

  • Kelubagolit: Hanya satu sekolah yang belum terlayani, yakni SD Katolik Nisakarang.

Baca Juga....!!!  Keterampilan Boomer: Diremehkan, Kini Dicari!

Kesenjangan Digital yang Mencolok

Kontras yang mencolok terlihat jelas ketika wilayah Larantuka, Adonara, dan Solor Selatan sudah sepenuhnya menikmati layanan akses internet yang baik. Hal ini semakin mempertegas adanya kesenjangan digital yang nyata di Flores Timur.

Upaya yang Belum Membuahkan Hasil

Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Flores Timur telah berupaya keras untuk mengatasi masalah ini. Koordinasi dengan Dinas Pemberdayaan Masyarakat telah dilakukan, dan surat resmi telah dikirimkan kepada Kementerian Komunikasi dan Informatika. Namun, hingga saat ini, respons dari kementerian belum kunjung tiba, menyebabkan persoalan ini masih menggantung tanpa solusi.

Baca Juga....!!!  Kepala MI Berikan Amanat Cinta dan Kasih Sayang di lingkungan MI Sirojut Tholibin

Harapan di Tengah Keterbatasan

Felix Suban Hoda berharap agar para guru dan siswa di wilayah blankspot tidak menyerah pada keadaan dan tetap bersemangat dalam menjalankan tugas dan proses pembelajaran, meskipun kondisi teknologi belum mendukung.

“Saya mendorong mereka agar tetap berjuang dan melayani dengan sepenuh hati meski ada kendala akses internet,” pungkas Felix, menyiratkan harapan besar agar pendidikan di Flores Timur dapat terus berkembang, meskipun di tengah keterbatasan infrastruktur digital.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *