News  

Instruksi Prabowo: Tragedi Ponpes Al Khoziny Sidoarjo

Slidik .com
Pasang

Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, telah menginstruksikan Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar, untuk melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap struktur bangunan di seluruh pondok pesantren (ponpes) yang tersebar di Indonesia. Perintah ini dikeluarkan sebagai respons langsung terhadap insiden tragis ambruknya mushalla di Pondok Pesantren Al Khoziny, yang terletak di Sidoarjo, Jawa Timur, beberapa waktu lalu.

Instruksi tersebut disampaikan langsung oleh Presiden Prabowo kepada Menko Muhaimin dalam sebuah rapat terbatas yang diadakan di kediaman Presiden, Jalan Kertanegara, Jakarta, pada Minggu malam, 5 Oktober 2025. Fokus utama dari instruksi ini adalah untuk memastikan keamanan dan kelayakan struktur bangunan di seluruh pondok pesantren di Indonesia, serta memberikan bantuan yang diperlukan.

Arahan Presiden secara spesifik menugaskan Menko Pemberdayaan Masyarakat beserta jajaran kementerian terkait untuk:

  • Melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap kondisi bangunan pondok pesantren resmi.
  • Memastikan kekuatan struktur bangunan dan melakukan perbaikan jika diperlukan.
  • Memberikan bantuan kepada pondok pesantren yang membutuhkan.
  • Menekankan kepada pemilik pondok pesantren untuk memperhatikan dengan seksama proses renovasi atau pengembangan gedung, serta memastikan penggunaan standar teknik yang benar.

Evaluasi Nasional dan Pendataan Pondok Pesantren

Sebagai tindak lanjut dari instruksi Presiden, pemerintah berencana untuk melakukan evaluasi nasional terhadap seluruh pondok pesantren di Indonesia. Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi menyatakan bahwa Presiden Prabowo memberikan perhatian serius terhadap insiden runtuhnya mushalla di Ponpes Al Khoziny. Presiden terus memantau perkembangan situasi dan memerintahkan para menteri terkait, serta gubernur dan wakil gubernur, untuk memberikan perhatian penuh terhadap masalah ini.

Baca Juga....!!!  Siapkan Dompet Tebalmu, Liberty Walk Full Team Diboyong ke IMX 2025 Bawa Miniatur Mobil Raffi Ahmad

Evaluasi ini akan mencakup pendataan seluruh pondok pesantren dan memastikan keamanan bangunan serta infrastruktur di masing-masing pondok. Hal ini bertujuan untuk mencegah terulangnya kejadian serupa di masa depan.

Tragedi di Ponpes Al Khoziny: Ratusan Santri Terdampak

Insiden ambruknya bangunan mushalla di Ponpes Al Khoziny terjadi pada Senin, 29 September 2025. Peristiwa tragis ini menyebabkan ratusan santri terjebak di bawah reruntuhan bangunan. Kejadian tersebut terjadi saat proses renovasi sedang berlangsung di lantai tiga mushalla.

Tim SAR (Search and Rescue) segera diterjunkan ke lokasi kejadian untuk melakukan evakuasi korban. Lebih dari 400 petugas SAR terlibat dalam upaya penyelamatan. Proses evakuasi berjalan lambat dan sulit karena kondisi puing yang tidak stabil dan berisiko menimpa korban yang masih tertimbun.

Baca Juga....!!!  Penunjukan Sushila Karki Perdana Menteri Nepal Lewat Discord, Tanda Kekuatan Gen Z?

Upaya Penyelamatan dan Penanganan Korban

Hingga Minggu, 5 Oktober 2025, Deputi Penanganan Darurat BNPB, Budi Irawan, melaporkan bahwa korban meninggal dunia mencapai 36 orang. Sementara itu, 27 santri lainnya masih belum ditemukan. Di sisi lain, Basarnas Surabaya mencatat bahwa 104 korban berhasil diselamatkan hingga Sabtu, 4 Oktober 2025. Pemerintah terus berupaya maksimal untuk menemukan korban yang masih hilang dan memberikan perawatan medis kepada korban luka.

Langkah Pencegahan: Standar Teknik dan Pendampingan

Menko Pemberdayaan Masyarakat, Abdul Muhaimin Iskandar, bersama Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Pratikno, telah sepakat untuk mengambil dua langkah utama guna mencegah tragedi serupa terulang kembali.

  • Penerapan Standar Teknik: Pondok pesantren tidak diperbolehkan membangun tanpa mengikuti standar teknik yang berlaku. Hal ini bertujuan untuk memastikan keamanan dan kelayakan bangunan.
  • Pendampingan Teknis: Pemerintah akan berupaya memfasilitasi pondok pesantren yang sedang membangun agar mendapatkan pendampingan teknis dari kementerian terkait, khususnya yang membidangi infrastruktur.

Muhaimin Iskandar menekankan pentingnya keterlibatan tenaga ahli teknik dalam pembangunan pondok pesantren. Ia menyatakan bahwa semangat gotong royong tetap penting, tetapi harus diimbangi dengan perhitungan ilmiah dan teknis yang tepat. Pembangunan tanpa kalkulasi teknik dianggap sangat berisiko dan harus dihindari.

Baca Juga....!!!  Polisi Ciduk Pengedar Narkoba di Cikarang, Sabu Senilai Puluhan Juta Rupiah Disita

Prioritas Penanganan Korban

Pemerintah memberikan pendampingan kepada para korban dan keluarga yang terdampak tragedi di Ponpes Al Khoziny. Penanganan korban luka dan pencarian korban hilang menjadi prioritas utama. Semua korban yang dirawat di rumah sakit dipastikan mendapatkan penanganan medis yang cepat dan tepat. Upaya evakuasi korban yang masih tertimbun diserahkan kepada BNPB untuk segera ditangani.

Kebijakan ini merupakan langkah konkret pemerintah dalam memastikan keselamatan dan keamanan santri di seluruh Indonesia. Dengan evaluasi menyeluruh, penerapan standar teknik, dan pendampingan teknis, diharapkan tragedi serupa dapat dicegah di masa mendatang. Pemerintah berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas infrastruktur dan keamanan di seluruh pondok pesantren di Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *