SpikingBrain-1.0, Model Kecerdasan Buatan Meniru Otak Manusia Buatan China

Pasang

Inovasi Tiongkok dalam AI: SpikingBrain-1.0, Model Kecerdasan Buatan Berbasis Neuromorfik yang Efisien

Para peneliti dari Institute of Automation, Chinese Academy of Sciences (CAS), Tiongkok, telah meluncurkan SpikingBrain-1.0, sebuah model kecerdasan buatan revolusioner. Model ini didasarkan pada arsitektur spiking neural network (SNN), yang meniru prinsip kerja neuron biologis pada otak manusia.

Keunggulan utama SpikingBrain-1.0 terletak pada efisiensi komputasi dan energi yang signifikan. Berbeda dengan model mainstream seperti yang digunakan oleh ChatGPT, SpikingBrain-1.0 dilaporkan mampu memproses informasi dengan konsumsi daya yang jauh lebih rendah. Dalam pengujian, model ini hanya membutuhkan sekitar 2% dari jumlah data yang umumnya diperlukan oleh AI konvensional untuk mencapai performa yang setara.

Baca Juga....!!!  BMW C 400GT Hadir di Indonesia: Harga dan Spesifikasi yang Membuat Penasaran!

Selain efisiensi daya, model ini juga menunjukkan percepatan pemrosesan yang luar biasa. Dalam tugas pemrosesan teks panjang (hingga satu juta token), SpikingBrain-1.0 terbukti 26,5 kali lebih cepat dalam menghasilkan token pertama dibandingkan dengan model arsitektur Transformer. Kemampuan ini menjadikan SpikingBrain-1.0 sangat cocok untuk aplikasi yang melibatkan analisis dokumen kompleks, seperti dalam bidang hukum, data medis, atau penelitian ilmiah.

Baca Juga....!!!  10 Prompt Gemini AI Foto Studio Bersama Sahabat yang Keren dan Estetik

Aspek penting lainnya adalah ketergantungan model ini pada perangkat keras domestik. SpikingBrain-1.0 dilatih dan dioperasikan menggunakan GPU buatan Tiongkok, yaitu MetaX C550. Hal ini menegaskan langkah strategis Tiongkok untuk membangun ekosistem AI yang mandiri.

Peluncuran SpikingBrain-1.0, bersama dengan ketersediaan laporan teknisnya, menandai arah baru dalam pengembangan AI, yang berfokus pada replikasi efisiensi biologis untuk mengatasi tantangan konsumsi energi dalam teknologi komputasi modern.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *