Anak Uya Kuya, Cinta Kuya Alami ‘ Panic Attack ‘ Usai Tahu Rumahnya Dijarah Massa

Anak Uya Kuya, Cinta Kuya Alami Serangan Panik Usai Tahu Rumahnya Dijarah

 

Read More

Jakarta – Cinta Kuya, putri sulung Uya Kuya, membagikan cerita pilunya setelah mengetahui rumah keluarganya dijarah massa. Peristiwa itu memicu serangan panik hebat, terutama karena ia sedang berada jauh di Amerika Serikat untuk menempuh pendidikan.

 

Melalui unggahan di media sosial, Cinta menceritakan kronologi kejadian yang ia alami. Pada 30 Agustus 2025, ia menerima banyak panggilan telepon di pagi hari waktu Amerika. Panggilan tersebut datang dari teman ayahnya yang menanyakan apakah ia sudah mengetahui kabar buruk yang menimpa keluarganya di Indonesia.

 

Cinta pun segera mengecek berita dan terkejut melihat video singkat yang menunjukkan rumahnya diobrak-abrik oleh orang-orang asing. “Rumah aku habis dijarah. Orang-orang asing masuk rumahku, mengambil barang-barang aku dan keluargaku dengan tersenyum lebar dan bahagia,” tulis Cinta dalam curahan hatinya.

 

Melihat rumah masa kecilnya hancur, hati Cinta hancur. Jarak yang memisahkan membuatnya merasa tak berdaya dan hanya bisa menangis memikirkan keselamatan orang tua, kakek-nenek, bibi, dan bahkan kucing-kucing peliharaannya.

 

Panic Attack dan Kekhawatiran Mendalam

 

Kecemasan yang memuncak memicu serangan panik. Cinta menggambarkan kondisinya yang begitu tertekan: “Sesak dada aku, sakit rasanya aku jauh dari mereka semua dan tidak bisa melakukan apa-apa untuk mereka.”

 

Serangan panik ini membuatnya tidak ingat apa yang terjadi, hanya menyisakan rasa lelah luar biasa, mata bengkak, dan rambut yang rontok. “Sakit sekali, overthinking dan anxiety attack aku datang,” ungkapnya.

 

Dalam kondisi mental yang terguncang, Cinta kesulitan makan dan tidur. Ia terus memantau berita dan mencari informasi tentang kucing-kucingnya yang hilang. Ia juga menggigit kuku, menarik rambut, dan seluruh badannya gemetar.

 

Berjuang Pulihkan Diri Sendiri

 

Meski akhirnya berhasil menghubungi orang tuanya dan merasa sedikit lega, Cinta masih harus berjuang seorang diri untuk memulihkan mentalnya. Ia tidak ingin menambah beban pikiran keluarganya.

 

Ia memaksa dirinya untuk makan, meskipun perutnya mual karena rasa panik dan takut yang masih terasa. “Aku paksa diriku makan agar tidak membuat orangtuaku lebih banyak pikiran dan membuat jadwal ke psikiater,” tulisnya.

 

Di akhir ceritanya, Cinta Kuya mengungkapkan bahwa ia selama ini tidak pernah membagikan masalah mentalnya di media sosial. Ia mengaku telah didiagnosis menderita severe panic attack, sebuah kondisi yang kini ia hadapi dengan dukungan dari teman-temannya.

 

 

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *