KH Maksum Dumeling, Ulama Moderat di Zamannya

Slidik .com
Pasang
Foto di Makam Al Maghfurlah KH Maksum

KH Maksum Dumeling, Ulama Moderat di Zamannya

Oleh : Akhmad Sururi ( Sekretaris MWC NU Wanasari )

Memperingati Hari Santri tanggal 22 Oktober 2025, MWC NU Wanasari menyelenggarakan ziarah ke makam tokoh NU Wanasari, salah satunya Al Maghfurlah KH Maksum asal Dumeling. Beliau pernah menjadi pengurus cabang NU Kab Brebes dan anggota DPRD Kab Brebes. Rombongan tiba di makam umum desa Dumeling bada Isya setelah sebelumnya mampir di makam umum desa Kupu.

Setelah melakukan ziarah dan Tahlil, rombongan menuju rumah kediaman Al Maghfurlah KH Maksum, orang desa meyebutnya dengan rumah buku. Keluarga besar Bani Al Maghfurlah KH Maksum menyambut dengan penuh keramahan dan dalam suasana keakraban. Mewakili atas nama Keluarga Dr Akrom atau yang akrab dipanggil Aom menyampaikan sekilas pemikiran tentang keagamaan KH Maksum sebagai Ulama sekaligus politisi zaman orde Baru.

KH Maksum lahir pada tahun 1930 dua tahun setelah sumpah Pemuda di desa Dumeling Kec Wanasari Kab Brebes. Beliau wafat pada tanggal 26 Juni 1999 dan dimakamkan di pemakaman umum desa Dumeling, dekat rumah kediaman asli Beliau kurang lebih radius 20 m ke arah barat.

Baca Juga....!!!  Laksanakan Normalisasi Saluran Air, Petani Desa Sindangkarya Hari ini Membersihkan Saluran Tersier di Bakan Kukun.

Menurut penuturan Dr Akrom yang saat ini tinggal di Bekasi Jawa Barat, Al Maghfurlah KH Maksum adalah sosok Kyai yang moderat. Jauh hari sebelum Kementerian Agama mendeklarasikan moderasi beragama, KH Maksum sudah menyampaikan pesan keagamaan Islam yang moderat. Beliau menghargai perbedaan faham keagamaan yang berkembang di tengah tengah masyarakat. Bahkan terhadap non muslimpu Beliau menghormati dengan menjunjung tinggi semngat toleransi.

Pemikiran yang moderat ini akhirnya dilanjutkan oleh putra dan putri Beliau, termasuk Dr Akrom dan Hj Aqilalatul Munawaroh dan beberapa putra yang lainnya. Penulis kebetulan sering mengikuti ceramahnya Hj Aqilatul Munawaroh putra Al Maghfurlah KH Maksum, sehingga bisa sedikit banyak dapat menyerap pemikiran moderat yang disampaikan dalam beberapa kesempatan.

Baca Juga....!!!  Libur Panjang 2026: Tanggal Merah dan Cuti Bersama

Moderasi beragama yang terbangun dalam area pemikiran KH Maksum memilki sandaran nas Qur’an. Apa yang Beliau sampaikan kepada anak anaknya terkait dengan sikap moderatnya tidak lepas dari dalil dalil agama baik Quran atau hadis. Lebih dari itu pemikiran moderat tersebut juga tercermin dalam bentuk sikap keseharian dalam pergaulan lintas komunitas.

Menurut penuturan Gus Aom, Abahnya memiliki satu pemikiran dengan Gus Dur. Pemikiran kebangsaan dan keislaman yang dimiliki Gus Dur mewarnai pemikiran KH Maksum. Pernah dalam satu muktamar PPP saat Orde Baru, KH Maksum mengulkan Gus Dur agar menjadi Ketua Umum. Akan tetapi usulan tersebut digagalkan oleh para petinggi PPP.

Sebagai alumni Pondok Pesantren Lirboyo, KH Ali Maksum juga kaya wawasan keagamaan yang bersumber dari kitab kuning. Hal tersebut juga menjadi dasar pemikiran yang melahirkan sikap moderat. Meskipun Beliau ditempa di Pondok Pesantren Salaf, akan tetapi wawasan keagamaan yang dimilikinya bisa berpadu dengan pengetahuan umum.

Baca Juga....!!!  Tragedi di Rel Tuparev: Pengendara Motor Tewas Tertabrak KA Brantas, Diduga Terobos Palang Pintu

Tepat pada tanggal 26 Juni 1999, Beliau Wafat. Penulis masih teringat saat hari tersebut kebetulan sedang pulang dari Pesantren Lirboyo, dan perjalanan ke arah Kertabesuki. Pada saat pelepasan Penulis sempat berhenti sejenak di pinggir jalan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *