Prabowo di PBB: Pidato, Agenda, dan Misi Indonesia

– Dalam Debat Umum Sidang Majelis Umum PBB ke-80, Presiden Prabowo Subianto dijadwalkan untuk berpidato.

Majelis Umum PBB (UNGA) merupakan badan utama dalam organisasi yang bertugas membuat kebijakan.

Read More

Majelis Umum, yang terdiri dari seluruh negara anggota PBB, menawarkan wadah istimewa untuk perundingan multilateral tentang berbagai masalah internasional yang diatur dalam Piagam PBB.

Setiap dari 193 Negara Anggota PBB memiliki hak untuk memberikan suara yang setara.

Sesi ke-80 dari Majelis Umum PBB akan dimulai pada tanggal 9 September 2025.

Sesi debat umum tingkat tinggi dijadwalkan berlangsung pada tanggal 23 hingga 27 September 2025.

Sesi pembukaan debat umum tingkat tinggi mengetengahkan tema sentral.Bersama lebih baik: 8 dekade atau lebih demi kedamaian, kemajuan, dan hak-hak dasar manusia..

Jadi, pukul berapa kira-kira Presiden Prabowo Subianto akan menyampaikan pidatonya?

1. Waktu:Hari Selasa, tanggal 23 September 2025, jam 9 pagi waktu lokal atau jam 8 malam WIB.

2. Lokasi:Markas utama PBB berlokasi di New York, Amerika Serikat.

3. Urutan:

Berdasarkan pernyataan tertulis dari Sekretaris Kabinet (Seskab), Teddy Indra Wijaya, Presiden Prabowo dijadwalkan berpidato pada giliran ketiga setelah Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

Seskab Teddy mengatakan, kehadiran Prabowo menandai salah satu agenda utama dalam rangkaian kunjungan kerja Presiden ke Amerika Serikat.

“Presiden Prabowo Subianto akan menyampaikan pidato pada sesi Debat Umum di Sidang Majelis Umum ke-80 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), New York, Amerika Serikat, pada Selasa, 23 September 2025, pukul 09.00 waktu setempat atau pukul 20.00 WIB.”

“Presiden Prabowo akan menyampaikan pidato pada urutan ketiga, setelah Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva, dan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump,” ungkap Seskab Teddy, dilansir laman Sekretariat Kabinet.

4. Misi yang Dibawa Prabowo

Sidang Majelis Umum tahun ini dipandang sebagai momentum penting bagi Indonesia untuk kembali menegaskan peran aktifnya di forum multilateral tertinggi dunia.

Teddy menegaskan, Indonesia membawa misi besar dalam Sidang Majelis Umum PBB tahun ini, yakni menguatkan posisi sebagai pemimpin Global South yang konsisten mendorong agenda reformasi tata kelola dunia.

“Sidang Majelis Umum tahun ini menjadi momentum penting bagi Indonesia. Selain kembali tampil di level tertinggi forum PBB, Indonesia juga akan menegaskan perannya sebagai pemimpin Global South yang konsisten menyuarakan agenda reformasi tata kelola dunia agar lebih adil dan inklusif,” jelasnya.

Kehadiran Presiden Prabowo di forum global ini sekaligus mempertegas komitmen Indonesia terhadap perdamaian, kerja sama internasional, serta pembangunan yang berkeadilan bagi semua negara, khususnya negara-negara berkembang.

Momen yang Ditunggu dalam 10 Tahun Terakhir

Puan Maharani, selaku Ketua DPR RI, memberikan respons positif terhadap niat Presiden Prabowo Subianto untuk berpidato di hadapan Sidang Umum PBB.

Puan mengatakan, kehadiran langsung Presiden RI di forum internasional merupakan langkah penting dalam diplomasi global dan representasi konstitusional Indonesia.

“Ini merupakan pidato Presiden Republik Indonesia yang ditunggu-tunggu setelah hampir 10 tahun tidak ada Presiden Indonesia yang hadir di sidang PBB,” ungkap Puan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (22/9/2025).

Puan menilai, pidato tersebut memiliki potensi membawa dampak positif tidak hanya di level diplomasi internasional, tetapi juga dalam membangun kepercayaan publik terhadap posisi Indonesia di dunia.

“Kami mengharapkan pidato Pak Presiden Prabowo nantinya akan bisa membawa suasana segar yang membanggakan bagi seluruh rakyat Indonesia,” jelasnya.

Puan juga menyoroti substansi pidato yang diperkirakan akan mencakup isu-isu strategis, termasuk Palestina.

“Tentu saja akan banyak hal yang disampaikan oleh Presiden Prabowo sebagai Presiden Republik Indonesia yang sudah dipersiapkan oleh pemerintah. Mungkin salah satunya ya itu terkait dengan isu Palestina, saya juga belum tahu apa yang akan beliau sampaikan,” tambahnya.

Prabowo Didukung Suarakan Kemerdekaan Palestina

Anggota Komisi I DPR RI Fraksi PKB, Oleh Soleh, juga menyambut positif rencana Prabowo yang akan berpidato di Sidang Umum PBB.

Oleh Soleh menegaskan, isu kemerdekaan Palestina harus menjadi suara utama Indonesia di forum tersebut.

Menurutnya, kehadiran Presiden Prabowo di forum internasional itu menjadi kesempatan strategis untuk menunjukkan sikap dan kontribusi Indonesia terhadap berbagai persoalan global.

“Sidang Majelis Umum PBB adalah panggung strategis. Presiden Prabowo harus menggunakan kesempatan ini untuk menegaskan posisi Indonesia dalam menghadapi krisis-krisis global, terutama tragedi kemanusiaan di Gaza,” kata Oleh Soleh, dalam keterangannya, Senin.

Ia menilai, Indonesia memiliki tanggung jawab moral dan politik, terutama sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia, untuk secara tegas menyuarakan dukungan bagi rakyat Palestina.

“Saya berharap Presiden Prabowo tidak ragu untuk menyampaikan dukungan terhadap kemerdekaan Palestina dengan solusi dua negara. Presiden juga harus mengecam keras tindakan genosida yang dilakukan Israel di Gaza,” imbuhnya.

Diaspora Akui Bangga

Prabowo Subianto disambut para diaspora Indonesia ketika tiba di sebuah hotel di Kota New York, Sabtu (20/9/2025) untuk memulai rangkaian kunjungan kerjanya di Amerika Serikat.

Begitu mobil kepresidenan tiba, Presiden Prabowo turun dan langsung menghampiri mereka.

Dua anak diaspora, Hatta Sanof Kurniawan dan Adriella Namarga Pandjaitan, tampil dengan pakaian adat nusantara.

Keduanya menyerahkan karangan bunga kepada Presiden Prabowo.

Glory Lamria, mahasiswa Columbia University, mengaku kedatangan Presiden Prabowo kali ini terasa istimewa.

“Yang pertama tentunya saya merasa bangga Presiden kita selama kurang lebih 10 tahun terakhir akhirnya bisa berkunjung ke New York dan menyampaikan aspirasi warga Indonesia secara general.”

“Yang kedua adalah saya berharap semoga ajang ini menjadi momen bukan hanya sekedar partisipasi, tapi juga bisa menjadikan wadah aspirasi bagi diaspora-diaspora yang ada di Amerika Serikat,” ujarnya, Sabtu, dikutip dari laman Sekretariat Kabinet.

Sementara itu, Dimas, mahasiswa New York University menyebut momen penyambutan ini menjadi kebanggaan tersendiri.

Menurut Dimas, kesempatan Indonesia berbicara di forum dunia adalah hal yang membanggakan.

“Bangga sih, karena kan denger-denger juga kita urutan ketiga kan. Kita bisa berbicara di depan negara-negara yang penting lainnya, sebagai mahasiswa saya bangga sih,” ungkapnya.

Presiden RI yang Pernah Pidato di Sidang Umum PBB

Sejumlah Presiden Republik Indonesia sebelumnya sudah pernah berpidato di Sidang Umum PBB.

Presiden Soekarno pernah pidato pada Sidang Umum PBB ke-15 pada tahun 1960.

Presiden Soeharto berpidato pada Sidang Umum PBB ke-47 (1993) dan ke-50 (1995).

Kemudian dilanjutkan oleh Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri yang berpidato pada Sidang Umum PBB ke-57 (2002).

Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tercatat paling banyak berpidato pada Sidang Umum PBB.

Terakhir SBY berpidato sebelum lengser pada Sidang ke-69 Majelis Umum PBB pada 24 September 2014.

Sementara itu, Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) tercatat dua kali berpidato pada Sidang Umum PBB ke-75 (2020) dan ke-76 (2021).

Namun, pidato Jokowi ini dilakukan secara virtual, tidak hadir langsung ke Markas PBB di New York, AS.

(/Nuryanti/Chaerul Umam/Taufik Ismail)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *