News  

Sinergi Sikka-Kopdit: Gizi Balita Terjamin!

Slidik .com
Pasang

Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, terus berupaya mewujudkan kemandirian pangan melalui kolaborasi strategis. Bupati Sikka, Juventus Prima Yoris Kago, menyerukan sinergi antara pemerintah daerah dan KSP Kopdit Pintu Air untuk memasok bahan baku lokal bagi program Makanan Bergizi Gratis (MBG). Inisiatif ini bertujuan untuk memastikan ketersediaan pangan bergizi yang bersumber dari produksi petani lokal.

Seruan ini disampaikan setelah peresmian gedung baru KSP Kopdit Pintu Air Cabang Talibura. Bupati Yoris Kago menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk memenuhi kebutuhan bahan pangan dapur gizi dari hasil produksi masyarakat lokal.

“Saya pikir ini sebenarnya langkah yang mungkin bisa menjadi salah satu solusi, bagaimana kolaborasi antara pemerintah dengan pihak swasta, salah satunya adalah Kopdit Pintu Air. Untuk ke depan, kita berupaya agar bagaimana memberdayakan seluruh stakeholder, petani kita khususnya, dalam rangka pemenuhan stok bahan baku untuk dapur gizi MBG,” ujar Bupati Yoris Kago.

Mendorong Produksi Pangan Lokal untuk MBG

Bupati Yoris Kago menegaskan bahwa program MBG seharusnya tidak bergantung pada pasokan dari luar daerah. Ia bercita-cita agar Kabupaten Sikka mampu memproduksi sendiri kebutuhan pangan pokok seperti:

  • Telur
  • Ayam
  • Sayuran
  • Buah-buahan
Baca Juga....!!!  Tim Global Peace Convoy (IGPC) Indonesia memutuskan untuk mundur dari misi Global Sumud Flotilla (GSF) menuju Gaza

“Jangan sampai semuanya dari luar. Harus ada telur ayam yang diproduksi di Sikka, sayur-sayur dari Sikka, buah-buah dari Sikka, ayam-ayam dari Sikka,” tegasnya.

Pemerintah daerah sedang berupaya mengidentifikasi kendala yang dihadapi petani lokal, termasuk keterbatasan modal usaha dan akses pembiayaan. Langkah ini diambil untuk mencari solusi konkret dalam meningkatkan produksi pangan lokal.

“Kadangkala (ada) kekurangan modal dari para petani kita (untuk membeli bibit misalnya). Ini akan kami diskusikan di Satgas MBG. Sehingga nanti ada rapat dengan mengundang kehadiran Pintu Air, itu lebih bagus lagi supaya kita cari skema terbaiknya bagaimana,” jelasnya.

Kolaborasi untuk Kemandirian Ekonomi Petani Sikka

Bupati Yoris Kago melihat potensi besar dalam kolaborasi dengan lembaga keuangan berbasis koperasi seperti Kopdit Pintu Air. Dukungan permodalan dan pembinaan usaha diharapkan dapat meningkatkan produktivitas petani di Sikka secara berkelanjutan.

“Dengan potensi yang ada ini sehingga meningkatkan produktivitas dari para petani kita untuk menyiapkan bahan baku buat MBG,” ujarnya.

Kerja sama yang dibangun harus saling menguntungkan, dengan memperhatikan keberlanjutan usaha koperasi serta kedisiplinan anggota dalam pengelolaan pinjaman. Hal ini penting untuk menjaga kepercayaan dan kelangsungan program.

Baca Juga....!!!  Presiden Palestina Sebut Perang Israel di Gaza Termasuk yang Paling Mengerikan di Abad ke-20 dan ke-21

“Pertemuan kita hari ini bisa jadi langkah ke depan untuk kita berkolaborasi, apa yang sudah dilakukan Pintu Air sangat luar biasa. Ke depan kalau ada hal-hal baik untuk disinergikan, kenapa tidak bisa? Tapi dengan catatan-catatan, bahwa jangan sampai ini bisa merugikan pihak koperasi (karena ketidakdisiplinan anggota yang meminjam). Intinya, hubungan ini resiprokal, kesalingan. Semuanya untuk hal yang baik,” tutup Bupati Yoris Kago.

Respon Positif dari KSP Kopdit Pintu Air

Ketua KSP Kopdit Pintu Air Rotat Indonesia, Yakobus Jano, menyambut baik tawaran kolaborasi dari Bupati Sikka. Pihaknya menyatakan kesiapan untuk bekerja sama dalam memperkuat sektor pertanian dan penyediaan bahan baku lokal.

“Kami sangat antusias apabila ada kolaborasi dan kerja sama dengan pemda. Saat ini di Lembata kami sudah ada kerja sama dengan pemdanya untuk tanam sayur dan holtikultura. Sedangkan yang lain masih berproses,” kata Yakobus Jano.

Kopdit Pintu Air selalu terbuka untuk mendukung program pemerintah daerah yang berpihak pada kesejahteraan petani dan kemandirian pangan lokal.

Baca Juga....!!!  Muhayah Jadi Hakim Agung, Kekayaannya Capai Rp2,3 Miliar

“Kita harus bisa. Kalau saat ini pemerintah juga siap untuk berkolaborasi, saya pikir (kami) sangat siap untuk mendukung,” tegas Yakobus.

Menuju Kemandirian Pangan Daerah yang Berkelanjutan

Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) merupakan salah satu program prioritas yang bertujuan memenuhi kebutuhan gizi masyarakat, terutama anak-anak dan kelompok rentan.

Penguatan kerja sama antara pemerintah daerah dan koperasi diharapkan dapat meningkatkan produksi pangan lokal sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat pedesaan. Inisiatif ini menjadi langkah strategis dalam mewujudkan kemandirian pangan daerah.

Langkah yang diambil oleh Bupati Sikka dan KSP Kopdit Pintu Air menjadi sinyal positif bagi tumbuhnya model kolaborasi baru antara pemerintah dan koperasi, khususnya di Nian Tana Sikka. Semangat kemandirian pangan dan pemberdayaan ekonomi lokal menjadi landasan utama dalam upaya ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *